Resistor adalah
komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor
yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen
elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi
suatu resistor
di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm
bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor
juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas
daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan
resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu
rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.
Simbol Resistor
Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
Resistor dalam suatu teori dan penulisan
formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”.
Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan
huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk
resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan
“POT”.
Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan
nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai
kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor
dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan
kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting
dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya
yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi
biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor
merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam
kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan
karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor
tersebut. Nilai torleransi resistor
ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1%
(resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%),
resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan
toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu
dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf.
Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode
warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor
dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada
umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
Jenis-jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
-
Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Resistor
kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan
bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor
ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini
pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
-
Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau
resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang
arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak
digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini
dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt,
1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
-
Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida
logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan
resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki
karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan
nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip
denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang
digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti
resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa
kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film
ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan
perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya
resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed
Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
-
Resistor tetap(Fixed Resistor)
Resistor tetap
merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau
tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika
sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap
dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
- Metal Film Resistor
- Metal Oxide Resistor
- Carbon Film Resistor
- Ceramic Encased Wirewound
- Economy Wirewound
- Zero Ohm Jumper Wire
- S I P Resistor Network
-
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
- Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
- Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
- Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
- LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam artikel yang lain.
Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan
kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai
resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor
tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang
ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya
besar dan resistor variable.
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor
terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat
dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai
resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
Maka cincin ke 1 dan
ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor
pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi
resistor.
Maka cincin ke 1, ke
2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan
faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai
toleransi resistor.
Resistor dengan 6
cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna
dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien
temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor
tersebut.
Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat kita
baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan
secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf
memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi
resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan
toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
Dalam menentukan suatu resistor
dalam suatu rangkaian elektronika yang harus diingat selain menentukan
nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas daya dan
toleransinya. Hal ini berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan
luas area yang dibutuhkan dalam meletakan resistor pada rangkaian elektronika.
0 komentar:
Posting Komentar